Kemudian Anda hanya perlu menambahkan lubang yang dalam dengan air di lokasi pendaratan. Lubang itu akan mengumpulkan golem, dan air akan melindungi mereka dari kerusakan akibat jatuh. Ada LED IR pada kamera menghadap ke dalam untuk merekam pemandangan dengan jelas bahkan dalam situasi cahaya redup. Kamera memiliki pengawasan AI, memori Filsafat Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock. Mengapa atheist menolak tuhan? Sebab tuhan hanyalah entitas khayalan, produk pikiran manusia. Berikut adalah 5 fakta sebagai bukti bahwa Tuhan hanyalah kahayalan. 1.Tak pernah ada bukti empiris doa umat beragama terkabul . Siapa pun, awam maupun elit sebuah agama, yang berdoa tak ada yang dikabulkan. Halyang sama juga berlaku pada segala sesuatu yang dapat diindera. Semuanya pasti membutuhkan pada yang lain. Karenanya, segala sesuatu yang membutuhkan kepada yang lain, tidak mungkin bersifat azali (ada dengan sendirinya, tidak berawal dan tidak berakhir). Sebab ketika ia bersifat azali, maka ia tidak akan membutuhkan pada yang lain. Takhayuldalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah, 1. (sesuatu yang) hanya ada dalam khayal belaka: banyak orang kampung yang masih percaya kepada 2. kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ilusi 1 n sesuatu yg hanya dl angan-angan; khayalan; 2 n pengamatan yg tidak sesuai dng pengindraan; 3 a tidak dapat dipercaya; palsu Referensi dari KBBI fiktif kalimat ke 1 fik·tif a bersifat fiksi; hanya terdapat dl khayalan : cerita "Pengantin Kali Ciliwung" ini adalah cerita contoh kegiatan perumahan dan tata laksana rumah tangga. Penulis Muhammad Ismail TAFSIR AL-QUR’AN—Banyak orang di muka bumi ini, terutama di dunia Barat, yang meyakini dan mengimani adanya Tuhan. Namun, keyakinan dan keimanan mereka didasarkan pada suatu anggapan, bahwa Tuhan itu sekadar ide pandangan, bukan sesuatu yang riil yakni mempunyai pengaruh terhadap kehidupan. Mereka beranggapan bahwa iman akan adanya “Tuhan” berarti iman kepada “ide ketuhanan”, suatu ide yang menurut mereka bagus, karena selama manusia mengkhayalkan ide tersebut, meyakini dan tunduk pada khayalannya itu, ia akan terdorong menjauhi keburukan dan mengerjakan kebajikan. Ini menurut mereka merupakan dorongan dari dalam yang pengaruhnya lebih kuat dibandingkan dorongan dari luar. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa beriman akan adanya Tuhan merupakan suatu keharusan, dan keimanan semacam ini harus digalakkan agar manusia tetap terdorong secara sukarela melakukan kebajikan dengan dorongan dari dalam, yang mereka namakan sebagai waaziu’ud diini bisikan hati. Orang-orang yang berpandangan semacam itu sangat mudah terjerumus ke dalam ateisme, atau murtad dari sesuatu yang mereka imani pada saat akal mereka mulai berpikir dan mencoba menjangkau hakikat wujud Tuhan yang mereka khayalkan. Apabila akal belum mampu menjangkaunya, atau menjangkau pengaruh/tanda adanya Khalik, mereka dengan segera mengingkari wujud Tuhan dan kufur terhadap Allah. Lebih celaka lagi, keyakinan Tuhan itu hanya suatu ide pemikiran/khayalan bukan sesuatu yang riil, akan menjadikan pula perbuatan baik dan buruk hanya ide, bukan sesuatu yang riil. Akibatnya, manusia mengerjakan atau menjauhi suatu perbuatan menurut kadar khayalannya tentang ide kebaikan dan keburukan tersebut. Penyebab mereka memiliki iman semacam itu karena mereka tidak menggunakan akalnya dalam beriman kepada Allah. Mereka tidak berusaha menguraikan secara aqliy simpul masalah besar, yaitu pertanyaan alami mengenai alam semesta, manusia, dan kehidupan, tentang apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, dan hubungan ketiga unsur alam, manusia, dan kehidupan tersebut dengan apa yang ada dengan sebelum dan sesudah kehidupan dunia. Namun demikian, mereka menerima pemecahan ini dari orang-orang yang diinginkannya gereja. Mereka mempertahankan keimanannya ini, tanpa berusaha menjangkau eksistensi yang mereka imani. Memang banyak di antara mereka yang berusaha menggunakan akalnya, tetapi mereka selalu mendapat jawaban bahwa agama itu berada di luar akal manusia misteri, sehingga hal ini memaksanya untuk berdiam dan tidak bertanya lagi. Sesungguhnya yang benar adalah Allah itu suatu Zat yang hakiki, bukan sekadar ide khayalan belaka. Wujud-Nya pun dapat dijangkau dan diindra, meskipun suatu hal yang mustahil untuk menjangkau dan melihat Zat-Nya. Bukankah anda melihat bahwa seseorang dapat meyakini adanya pesawat semata-mata dengan mendengarkan suaranya yang menggema di udara, meskipun ia duduk di dalam suatu ruangan. Dengan kata lain, melalui perantaraan indra yang dapat mendengarkan bunyi pesawat terbang, ia memahami adanya pesawat tersebut meskipun tidak melihat dan tidak mampu mengindra zatnya. Dari sinilah ia meyakini keberadaan pesawat yang ada di udara, hanya dari mendengar suaranya, yaitu membenarkan dengan pasti dan yakin keberadaan pesawat terbang tersebut. Memahami “keberadaan” pesawat berbeda dengan memahami zat pesawat. Memahami zatnya tidak akan diperoleh karena tidak mampu menjangkau zatnya. Sedangkan memahami keberadaannya dapat diperoleh dengan pasti hanya melalui suara pesawat-nya. Wujud eksistensi pesawat terbang adalah suatu hal yang riil, bukan semata-mata ide khayalan. Demikian pula halnya dengan segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh indra manusia maka keberadaannya adalah hal yang pasti dan meyakinkan karena dapat disaksikan dan diindra, begitu juga adanya sifat saling membutuhkan antara suatu benda dengan zat lainnya adalah sesuatu yang pasti, karena manusia dapat menyaksikan dan mengindranya. Gugusan bintang di angkasa sangat membutuhkan aturan agar bisa beredar dengan rapi, begitu pula api memerlukan si pemakai untuk bisa menyala. Demikianlah, segala sesuatu yang dapat diindra pasti membutuhkan kepada yang lain. Segala sesuatu yang membutuhkan kepada yang lain, tidak mungkin bersifat azali tidak berawal dan tidak berakhir, sebab bila ia bersifat azali tentu tidak akan membutuhkan kepada yang lain. Adanya sifat membutuhkan kepada yang lain inilah, menunjukkan bahwa ia tidak bersifat azali. Dengan demikian merupakan suatu kepastian bahwa segala sesuatu yang dapat dijangkau dan diindra seluruhnya adalah mahluk secara pasti. Sebab benda-benda tersebut bersifat azali, jadi dengan kata lain merupakan mahkluk ciptaan Sang Pencipta. Pengindraan terhadap makhluk-makhluk Allah sebagaimana pengindraan terhadap suara pesawat adalah sesuatu yang pasti. Keberadaan Khalik yang menciptakan segenap makhluk-makhluk ciptaan-Nya, laksana keberadaan pesawat yang mengeluarkan suara, merupakan sesuatu yang pasti juga. Jadi keberadaan Khalik bagi makhluk-makhluk-Nya adalah sesuatu yang tidak mungkin diingkari pasti. Manusia telah memahami keberadaan makhluk-makhluk itu dengan indra dan akalnya. Dengan pengindraan terhadap makhluk-makhluk itulah maka manusia dapat memahami keberadaan Khalik dengan pasti. Dengan demikian, keberadaan eksistensi Khalik merupakan sesuatu yang hakiki riil, karena eksistensi-Nya dapat dijangkau oleh manusia melalui indranya. Dia bukanlah sekadar ide khayalan dalam benak manusia. Ditinjau secara aqliy, Al-Khalik wajib bersifat azali. Sebab, jika Dia tidak bersifat azali tentulah membutuhkan kepada yang lain, bila demikian halnya berarti Dia makhluk. Oleh karena itu alam riil tidak bersifat azali, sebab membutuhkan aturan dan keadaan tertentu yang tidak bisa lain kecuali harus selalu terikat pada aturan dan kondisi tersebut. Begitu pula halnya dengan materi yang bersifat tidak azali karena membutuhkan yang lain, tidak bisa berubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain kecuali dengan proporsi dan aturan tertentu serta tidak bisa lain kecuali terikat pada aturan. Jadi materi itu bersifat membutuhkan kepada yang lain. Oleh karena itu, baik alam riil maupun materi bukanlah pencipta. Sebab keduanya tidak bersifat azali dan qadim terdahulu. Maka tidak ada kemungkinan pencipta yang lain, selain Allah ta’ala. Dengan kata lain Dialah yang bersifat azali dan qadim, yang sebagian orang menyebutnya “Allah, God, Sang Hyang Widhi, atau semisalnya”. Semuanya menunjukkan maksud yang sama, yaitu Allah, pencipta yang azali dan qadim. Walhasil, Allah itu adalah Zat yang hakiki dan dapat dijangkau eksistensi-Nya oleh indra manusia melalui keberadaan makhluk-makhluk-Nya, Tatkala manusia takut kepada Allah, sebenarnya ia takut kepada Zat yang benar-benar ada dan dapat dijangkau eksistensi-Nya melalui indra. Ketika ia beribadah kepada Allah serta bertakarub kepada-Nya, sebenarnya ia tengah beribadah kepada Zat yang benar-benar ada dan dapat dijangkau keberadaan-Nya oleh indra manusia. Begitu juga, ketika ia memohon keridaan Allah, sesungguhnya ia tengah meminta keridaan dari Zat yang ada secara hakiki dan dapat dijangkau eksistensi-Nya oleh indra manusia. Oleh karena itu, tatkala manusia takut dan beribadah kepada Allah serta memohon keridaan-Nya, semua itu dilakukannya dengan penuh keyakinan tanpa secuil pun keraguan. [MNews/Rgl] Sumber Al-Fikru al-Islamiyu Bunga Rampai Pemikiran Islam, Muhammad Ismail. Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments! NilaiJawabanSoal/Petunjuk MAYA Tampak ada, tetapi nyatanya tidak ada EKSIS Ada dan berkembang IMAJINASI Khayalan TAKHAYUL Sesuatu yang hanya ada dalam khayalan UDARA Tidak tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya FATAMORGANA Seolah-olah tampak ada genangan air di permukaan padang pasir BERANDANG Tampak dengan jelas; mudah terlihat karena tidak ada yang menutupi atau melindungi TERDAPAT Ada, diperoleh, ditemukan, kedapatan, tampak, terkandung, termuat, terpakai, terpendam, terselip, tersembunyi, tersimpul, tersua, terukir; HADIR Datang/ada dalam suatu kegiatan/acara UTOPI Sistem sosial politik yang sempurna yang hanya ada dalam bayangan khayalan dan sulit atau tidak mungkin diwujudkan dalam kenyataan yang sebenarnya BERNODA 1 ada nodanya sehingga tampak kotor dsb baju putihnya ~ getah pisang; 2 bercela mendapat nama buruk namanya sudah ~ di daerah itu; KHAYALI 1 bersifat khayalan hanya ada dalam angan-angan pengarang mencipta dunia - dengan kekuatan-kekuatan imaginasinya; 2 kl mabuk; berada dalam keadaan puncak terutama dalam arti tasawuf KELIHATAN 1 terlihat; dapat dilihat; tampak; 2 ternyata; terbukti sekarang barulah ~ siapa yang benar; 3 tampaknya; rupa-rupanya dia ~ ada menaruh hati kpd gadis itu; MENYALA 1 tampak atau keluar nyalanya; 2 tampak seperti ada nyalanya; terang sekali; 3 tampak bersinar; cemerlang; 4 cak cantik menarik; 5 bercahaya tajam tt mata ketika sedang marah dsb; DATANG Patung Selamat ... patung yang ada di Jakarta KETUMBUHAN 1 v ditumbuhi oleh tembok yang basah mudah ~ lumut; 2 n penyakit cacar ada bermacam-macam seperti, ~ bungkus, ~ jintan, ~ jagung; 3 n bisul di dalam daging tidak tampak di kulit BERBINTANG-BINTANG 1 ada banyak bintang; tampak berkilauan malam ini langit bersih ~; 2 berkunang-kunang mata atau penglihatan mata ~ dan kepala pusing; 3 berlubang... FLAVONOID Kim 1 sekelompok metabolit sekunder tumbuhan tertentu; ada yang berupa pigmen, fitoaleksin, atau insektisida alamiah; 2 kelompok aromatik, mengandung... TERBAYANG-BAYANG 1 seakan-akan tampak wajah kekasihnya ~ dalam pandangannya; 2 tampak bayang-bayangnya keelokan tubuh tuan putri itu ~ di balik pakaian yang tipis; ... MUNCUL Bertambah, bertunas, hidup, kelihatan, keluar, lahir, membuntang, mencagun, mencongol, mencuat, mengembol, menjedul, menjelma, menjengul, menjungkar,... KONDISI 1 persyaratan; 2 keadaan - parapolis kondisi tt luka yang terjadi atau sakit yang sudah ada dan tampak sebelum polis diterbitkan dan biasanya tidak ... RIAK 1 gerakan mengombak di permukaan air; ombak kecil; gerakan air yang merupakan lingkaran seperti bila kita menjatuhkan batu ke air kedengaran - ai... SIFAT 1 rupa dan keadaan yang tampak pd suatu benda; tanda lahiriah kalau menilik -nya, tentulah ini sejenis serangga; tidak tentu -nya, kadang-kadang b... LONGGAR 1 lapang; lega; lebar; tidak sesak; tidak sempit tt lubang, ruangan, tidak pas benar; besar tt baju dsb sepatunya sangat -; 3 tidak sendat; tida... RETAK Tak ada gading yang tak _ _ _

sesuatu yang hanya ada dalam khayalan