Sejakpuisi saya banyak dipublikasikan di berbagai media masa cetak pada saat itu, dan sejak diundang baca puisi dalam forum Puisi Indonesia 1987 yang digelar oleh DKJ banyak kalangan mengatakan bahwa saya termasuk salah seorang penyair Indonesia saat ini, yang muncul pada tahun 1980-an. O, ya, selain dipublikasikan di HU Pikiran Rakyat, dan HU Meskipungaji yang diperolehnya kecil, ia puas karena ia dapat mengutarakan pendapat serta pikiran dalam tulisan-tulisannya. W.R. Supratman menulis dan mengubah lagu-lagu perjuangan untuk mengabarkan semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air.Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. ATerima kasih Tuhan aku juara tiga dalam lomba menulis cerpen di sebuah majalah remaja. B.Prstowo memenangkan lomba menulis cerpen remaja dan ia mendapat juara ketiga. C.Saya mendapat juara ketiga dalam lomba menulis cerpen di sebuah majalah remaja. D.Karena dapat juara ketiga dalam lomba menulis cerpen majalah,saya sangat bersyukur 27. ChairilAnwar. Chairil Anwar (lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun), dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku), adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. 82 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama. Kelas VIII, Semester 2 . Standar Kompetensi. 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai Badio Guru Bahasa SMP Ali Maksum A. APAKAH PANTUN? Pantun adalah satu di antara jenis puisi lama yang dian contoh kegiatan perumahan dan tata laksana rumah tangga. Jakarta Pantun merupakan salah satu karya sastra yang tetap populer hingga saat ini. Pantun telah berkembang sebagai media penuturan pesan dengan permaianan kata-kata. Pantun termasuk dalam jenis puisi lama. puisi lama sendiri adalah puisi yang masih terikat oleh persajakan, pengaturan larik dalam setiap bait, jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi yang sangat diperhatikan. 35 Pantun Lucu Buat Pacar Tersayang, Bikin Dia Makin Sayang Pantun Gombal ala Netizen Ini Kreatif dan Bikin Ngakak 5 Pantun Cinta ala Netizen Ini Bikin Geleng-Geleng Kepala Puisi lama sudah muncul sejak zaman dahulu dan sering digunakan dalam upacara-upacara adat. Pantun sendiri sudah dikenal luas dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun juga biasa digunakan dalam upacara adat di berbagai daerah, hiburan, atau penyampaian pesan bijak. Pantun dapat dibuat oleh siapa saja. Karena termasuk dalam puisi lama, pembuatan pantun terikat pada aturan-aturan bahasa tertentu. Maka dari itu, ciri-ciri pantun dapat mudah untuk dikenali. Berikut ulasan mengenai pengertian dan ciri-ciri pantun yang berhasil rangkum dari berbagai sumber Jumat 8/3/2019Pengertian PantunPantun berasal dari bahasa Minangkabau patuntun yang berarti petuntun. Pantun telah lama dituturkan oleh masyarakat Nusantara. Dalam kebudayaan Jawa, pantun biasa disebut dengan parikan, dalam kebudayaan sunda pantun disebut dengan paparikan sementara dalam budaya Batak disebut umpasa. Pantun dapat melatih seseorang untuk berpikir sebuah makna kata sebelum diujarkan, selain itu pantun juga melati penuturnya bersifat asosiatif dengan berpikir bahwa suatu kata berhubungan dengan kata yag lain. Pantun juga memiliki fungsi sosial. Hal ini karena pantun dijadikan sebagai media pergaulan yang cukup kuat hingga saat ini. Pantun menunjukkan seseorang berpikir dan bermain kata dengan cepat dan kreatif. Pantun berperan sebagai penyampai pesan yang dikemas secara puitis dengan sajak dan rima. Pada mulanya pantun merupakan bentuk dari sastra lisan, namun saat ini juga sudah dijumpai pantun dalam bentuk termasuk dalam puisi lama, pantun memiliki aturan terikat dalam penciptaanya. Sebuah pantun dapat dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri. Ciri-ciri pantun tersebut antara lain adalah 1. Terdiri dari empat baris, setiap baris terdiri dari minimal 8 kata dan maksimal 12 kata. 2. Ciri-ciri pantun yang mudah dikenali adalah bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a 3. Terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Dua baris pertama disebut dengan sampiran, sampiran kerap kali berkaitan dengan alam dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima sajak. Sementara isi berada pada baris ketiga dan keempat yang berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun. 4. Pada pantun tidak terdapat nama penulis, berbeda dengan puisi atau karya sastra lainnya. Hal ini karena dahulu penyebaran pantun dilakukan secara Pantun dan ContohnyaBerdasarkan isinya, pantun terdiri dari berbagai jenis. Berikut jenis-jenis pantun yang kerap ditemui dan contohnya Pantun Nasihat Pantun nasihat memiliki isi yang bertujuan menyampaikan pesan moral dan didikan. Pantun nasihat biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik. Contoh Jalan-jalan ke Kota Blitar jangan lupa beli sukun Jika kamu ingin pintar belajarlah dengan tekun Pantun Jenaka Pantun jenakan merupakan pantun yang dibuat untuk tujuan hiburan. terkadang pantun jenaka dijadikan sebagai media untuk saling menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan pantun jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin riang. Contoh Duduk manis di bibir pantai Lihat gadis, aduhai tiada dua Masa muda kebanyakan santai Sudah renta sulit tertawa Pantun Teka Teki Ciri-ciri pantun teka-teki adalah kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun. Pantun ini berisi teka-teki untuk para pendengarnya. Contoh Kalau tuan muda teruna Pakai seluar dengan gayanya Kalau tuan bijak laksana Biji di luar apa buahnya Pantun Cinta Pantun cinta merupakan pantun yang isi pesannya berhubungan dengan cinta, romantisme atau asmara antara dua insan. Hingga saat ini masih banyak orang yang menggunakan pantun cinta untuk mengungkapkan cintanya. Contoh Walaupun hanya sebatang tebu Tetapi bisa diramu Walaupun jarang ketemu Cintaku hanya untukmu Pantun Agama Tujuan dari pantun agama sama dengan pantun nasihat, yaitu memberikan pesan moral dan didikan. Pantun agama membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Berbeda dari pantun nasehat, pantu agama lebih spesifik isinya karena diselipkan nilai-nilai dan prinsip agama tertentu. Contoh Banyak bulan perkara bulan Tidak semulia bulan puasa Banyak tuhan perkara tuhan Tidak semulia Tuhan Yang Esa Pantun Peribahasa Seperti namanya, pantun peribahasa merupakan pantun yang didalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki susunan tetap. Contoh Berakit-rakit kita ke hulu Berenang kita ke tepian Bersakit-sakit kita dahulu Bersenang-senang kemudian Pantun Kiasan Pantun kiasan berisi pantun dengan kalimat kiasan. Artinya, pesan yang ada pada pantun ini disampaikan secara tersirat. Contoh Berburu ke padang datar Dapatkan rusa belang kaki Berguru kepalang ajar Bagaikan bunga kembang tak jadi * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. ArticlePDF AvailableAbstractRendahnya minat remaja pada pantun membuat pantun menjadi kurang populer di kalangan remaja saat ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan penulisan pantun kepada remaja di wilayah Keraton Kadriah Pontianak. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu workshop yang dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu persiapan, dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang ada. Tahap kedua, yaitu pelaksanaan program pelatihan dan pendampingan menulis pantun dan tahap ketiga yaitu evaluasi. Tahap evaluasi ini dilakukan untuk melihat ketercapaian target luaran pengabdian. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan apresiasi karya sastra. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam menulis pantun budaya Melayu. Hasil akhir dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 281 PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN PANTUN SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN WARISAN BUDAYA MELAYU Fitri Wulansari1, Netti Yuniarti2, Try Hariadi3, Elva Sulastriana4, Muhammad Lahir5, Indriyana Uli6, Lizawati7, Sri Kusnita8, Herlina9 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Pontianak, Jalan Ampera No. 88 Pontianak 1e-mail fiwusa84 Abstrak Rendahnya minat remaja pada pantun membuat pantun menjadi kurang populer di kalangan remaja saat ini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan penulisan pantun kepada remaja di wilayah Keraton Kadriah Pontianak. Metode pelaksanaan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu workshop yang dilakukan dalam tiga tahapan. Tahap pertama yaitu persiapan, dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang ada. Tahap kedua, yaitu pelaksanaan program pelatihan dan pendampingan menulis pantun dan tahap ketiga yaitu evaluasi. Tahap evaluasi ini dilakukan untuk melihat ketercapaian target luaran pengabdian. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan apresiasi karya sastra. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam menulis pantun budaya Melayu. Hasil akhir dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. Kata Kunci menulis, pantun, budaya, pelestarian, sastra Abstract The low interest of teenagers in rhymes makes rhymes less popular among teenagers today. This service activity aims to provide training and assistance in writing rhymes by participants in the Pontianak Kadriah Palace area. The implementation method in this service activity is a workshop which is carried out in three stages. The first stage is preparation, carried out by analyzing the existing problems. The second stage is the implementation of the training program and mentoring in writing poetry and the third stage is evaluation. This evaluation stage is carried out to see the achievement of the service output target. This service activity results in an appreciation of literary works. This is shown by the enthusiasm of students in writing Malay cultural rhymes. The end result of this training and mentoring activity resulted in a collection of pantun books which are cultural treasures. Keywords writing, poetry, culture, preservation, literature PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan potensi sosialnya dan kebudayaan yang sangat beragam. Kebudayaan merupakan keseluruhan susunan pikiran, kegiatan, dan manifestasi manusia berkenaan dengan kehidupan daerah setempat yang dijadikan manusia melalui sistem pembelajaran Haninda, 2020. Budaya mengandung makna yang dimanfaatkan sebagai karakter. Salah satu jenis GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 282 budaya yang terdapat di Indonesia adalah budaya Melayu. Kebudayaan Melayu sendiri memiliki salah satu budaya sastra. Sastra adalah salah satu mahakarya yang menggarisbawahi imajinasi inventif, terutama dalam perspektif gaya dan kreatif. Hakikat sebuah karya ilmiah umumnya ditentukan oleh kemampuan merangkai kata-kata atau keahlian bahasa sebagai kata-kata indah dari pernyataan jiwa penulisnya. Sebuah karya sastra yang mengandung nilai estetik dapat membuat para ahli keilmuwan lebih energik dan meneliti lebih jauh. Selain itu, pencipta juga dapat memperkenalkannya dengan gaya bahasa yang baru dan menarik. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa di Indonesia. Taslim 2007 mengungkapkan bahwa kesopanan bahasa dan ketertiban berkomunikasi menjadi poin penting dalam konteks budaya tradisional berupa pantun. Kebudayaan Melayu memang sering disebut sebagai asal muasal pantun dan pusat pengembangan puisi lama. Penyebarannya mengikuti dinamika perdagangan di sepanjang abad ke-14 hingga abad ke-17 di semenanjung Malaka, bahkan meluas hampir meliputi seluruh wilayah nusantara yang kala itu menggunakan bahasa Melayu Haninda, 2020. Pantun merupakan karangan terikat pada aturan persajakan di mana pantun memiliki kekhasan tertentu Man, 2013. Pantun terdiri dari sampiran dan isi. Sampiran berperan sebagai pembayang bagi maksud yang ingin disampaikan, sedangkan isi berperan sebagai makna atau gagasan yang ingin dinyatakan. Biasanya pantun terdiri dari empat baris ketika disusun, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, sajak menjelang akhir dengan desain a-b-a-b dan a-a-a-a. Dua baris awal sebagai sampiran dan dua baris terakhir sebagai isi. Sebagaimana ditunjukkan oleh Maulina 2012 kemampuan sampiran sebagian besar adalah untuk menyiapkan ritme dan irama agar lebih mudah bagi pendengar untuk memahami isi pantun. Sebagaimana ditunjukkan oleh Andriani 2012 pantun adalah jenis syair yang paling dikenal luas dalam tulisan Melayu. Menurut jenisnya, pantun dikategorikan sebagai warisan budaya tak benda atau Intengible Cultural Heritage karena bentuk tradisinya yang berupa lisan Haninda 2020. Nilai strategi dalam budaya pantun, Tenas Efendy selaku sastrawan Melayu Riau menyatakan bahwasanya, pantun menunjukkan nilai luhur, GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 283 agama dan sosial yang dianut masyarakat Adriani, 2012. Pantun begitu mencirikan nilai-nilai kesantunan dan kearifan, yang menegaskan budaya Nasional Indonesia yang sangat ramah dan terbuka. Nilai-nilai yang terdapat di dalam pantun sangat menggambarkan ciri khas masyarakat Indonesia yang memegang teguh sifat-sifat luhur. Pantun turut memberikan kontribusi terhadap kelembutan bahasa Nasional yakni Bahasa Indonesia dalam praktik pemakaiannya. Keistimewaan dalam pantun juga turut menyumbangkan nilai-nilainya terhadap perkembangan sastra di dunia. Tanpa disadari, pantun telah menembus batasan-batasan lokalitas dengan banyaknya peneliti di dunia yang tertarik dan terinspirasi terhadap pantun. Keberadaan pantun sebagai warisan budaya memberi sumbangan pemikiran terhadap masyarakat internasional mengenai pemahaman pentingnya hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, maupun antara manusia dengan alam semesta. Pantun merupakan kepribadian diri dalam keberadaan kelompok masyarakat Melayu, meliputi gagasan renungan dan perasaan, cara pandang terhadap kehidupan dan keyakinan, serta adat istiadat Arman, 2014. Pantun dalam masyarakat Melayu juga mengandung kelebihan berupa nasehat dan petuah yang kental dan runcing dengan bahasa dan kondisi yang sangat baik dengan kepentingan dan citra Akmal, 2015. Pantun tidak dapat dibedakan dengan budaya Melayu, mengingat pantun merupakan salah satu adat istiadat yang masih dilindungi dan dimanfaatkan dalam masyarakat Melayu. Hal ini sangat mirip dengan kelompok masyarakat Melayu Pontianak. Pelatihan dan pendampingan menulis pantun ini dilakukan di kawasan Keraton Kadariah Pontianak yang beralamatkan di Jalan Tanjung Raya 1, Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Pantun tidak terlalu dikenal di kalangan masyarakat, khususnya para pemuda Melayu Pontianak. Rendahnya minat terhadap berpantun menjadi faktor utama remaja tidak terlibat di dalamnya untuk menghasilkan suatu pantun. Padahal hampir semua acara dan kegiatan umumnya selalu disisipi pantun, seperti acara pertunangan, pernikahan, keagamaan, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Andriani 2012 menyatakan bahwa pantun digunakan untuk melengkapi pembicaraan yang biasanya dipakai oleh pemuka adat GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 284 dan tokoh masyarakat dalam pidato, upacara adat, pementasan budaya dan kegiatan sehari hari lainnya. Hal inilah yang mendasari tim pengabdian melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pembinaan kepada masyarakat Melayu khsusnya remaja terhadap pelatihan dan pembinaan menulis pantun. Pelatihan dan pendampingan menulis pantun menekankan pada kapasitas untuk menumbuhkan pengetahuan bahasa lokal budaya Melayu itu sendiri. Tak hanya itu, pelatihan dan pembinaan menulis pantun ini diandalkan untuk bisa memunculkan potensi inovatif yang membutuhkan konsep sederhana dalam bentuk tulisan. Demikian pula, pengembangan karakter dan kepribadian masyarakat Melayu juga diharapkan muncul melalui pelatihan dan pembinaan dalam menulis pantun ini. Perlu adanya pelatihan dan pendampingan yang intensif agar pantun yang dihasilkan dapat lebih maksimal dan bermanfaat. METODE Pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat dilaksanakan di wilayah Keraton Kadriah Pontianak yang terletak di Jalan Tanjung Raya 1, Dalam Bugis, Kawasan Pontianak Timur. Tim pelaksana dari kegiatan ini adalah para tenaga pengajar dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak yang berjumlah 4 orang dan 15 orang peserta pemuda Melayu Pontianak. Kegiatan dilaksanakan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada tahap persiapan dilakukan investigasi terhadap permasalahan yang ditemukan di lapangan. Pengkajian masalah tersebut diangkat melalui persepsi dari hasil berdiskusi langsung dengan para remaja di sekitar ruang kediaman Kerajaan Kadariah Pontianak. Korespondensi langsung melalui pertemuan untuk memutuskan pentingnya masalah dan pengaturan yang akan diberikan kepada kaum muda di Kawasan Keraton Kadariah. Pada tahap pelaksanaan program dilakukan kegiatan yaitu 1 dasar pelaksanaan latihan dimulai dengan selesainya administrasi untuk mempersiapkan anggota dan bimbingan termasuk pendaftaran anggota yang akan berpartisipasi dalam persiapan; 2 memberikan materi pemahaman tentang pantun dari narasumber kepada anggota; 3 bantuan penulisan sajak virtual untuk GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 285 anggota; 4 latihan rekreasi membuat pantun dengan mata pelajaran yang berbeda untuk setiap anggota; dan 5 mendistribusikan berbagai pantun dari anggota. Tahap evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan yang bertujuan untuk melihat interaksi pelaksanaan, pengaturan yang diberikan, hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan, dan pencapaian target hasil pengabdian kepada masyarakat. Instrumen yang digunakan saat proses evaluasi yaitu pedoman wawancara. Pada tahap evaluasi juga diyakini akan ada manfaat bagi kelompok pelaksana, daerah setempat, dan khususnya remaja di wilayah kediaman Keraton Kadariah Pontianak. Hasil dari pelatihan dan pengabdian ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Kegiatan Kegiatan persiapan dilakukan dengan meminta izin mengadakan kegiatan pengabdian di Keraton Kadariah Pontianak. Melakukan investigasi awal dengan mewawancarai remaja apakah mereka menyukai pantun atau tidak, apakah mereka tahu mengenai pantun dan bagaimana cara pembuatan pantun. Hasil investigasi menunjukkan bahwa sebaian besar remaja tidak banyak tahu mengenai pantun. Padahal di wilayah Keraton Kadriah Pontianak wajib mengenai pantun karena di daerah tersebut masih menggunakan pantun dalam kegiatan seperti perkawinan, Maulud Nabi, penyambutan tamu dan kegiatan lainnya, sehingga penting bagi kaum remaja untuk mempelajari mengenai pantun budaya Melayu ini. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan menulis pantun dilakukan secara tatap muka yang dihadiri oleh 15 peserta remaja di kawasan Keraton Kadriyah Pontianak. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi oleh narasumber terkait pantun khususnya pantun Melayu Pontianak Gambar 1. Penyampaian materi ini juga dilengkapi dengan pemberian contoh dalam membuat pantun dan bagaimana membacakan pantun. Narsumber membimbing peserta pada tujuan dan topik diskusi, dengan cara merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal pelatihan, memperjelas konsep pantun untuk menghindari kesalahpahaman dalam GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 286 memahami pantun, memberikan kesempatan peserta untuk berpartisipasi, dilakukan dengan cara memancing pertanyaan peserta yang enggan berpartipasi, memberikan kesempatan siswa yang belum bertanya atau hanya diam dan memberikan berbagai contoh pantun yang dapat manarik perhatian peserta sehingga peserta dapat memahami materi yang telah disampaikan. Gambar 1 Penyampaian Materi Pantun oleh Narasumber Kegiatan selanjutnya pelatihan dan pembimbingan peserta dalam membuat pantun. Pada pelatihan dan pendampingan penulisan pantun, tutor membimbing peserta untuk dapat memahami konsep pantun dan jenis-jenis pantun, melibatkan peserta untuk berpikir kreatif dalam membuat pantun Gambar 2. Gambar 2 Pembimbingan Penulisan Pantun Penulisan pantun yang dibuat peserta yaitu pantun dengan menyajikan dan mengisahkan tentang kebudayaan Melayu, berbagai icon kota Pontianak, kuliner, tempat wisata, Sungai Kapuas, cerita Melayu Pontianak, Tugu Khatulistiwa dan sebagainya. Pada saat kegiatan dilaksanakan terlihat bahwa antusias peserta selama pelatihan dan pendampingan penulisan pantun sangat tinggi dan GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 287 bersemangat dalam menyajikan tulisannya dengan menggunakan gaya bahasa yang unik dan menarik. Evaluasi Kegiatan Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk melihat ketercapaian target luaran kegiatan, proses pelaksanaan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan serta solusi yang dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan diketahui bahwa seluruh peserta telah mampu membuat pantun Gambar 3. Remaja dapat lebih mengetahui sastra lisan dan mengetahui bagaimana cara pembuatan pantun yang benar. Pelatihan dan pendampingan menulis pantun memunculkan potensi kreatif yang terdapat pada diri remaja dalam bentuk tulisan serta pembentukan kepribadian maupun karakter budaya masyarakat Melayu, pantun sebagai identitas budaya Melayu Adriani, 2012. Hasil karya pantun semua peserta kemudian dijadikan dalam sebuah buku sastra pantun. Gambar 3 Contoh Hasil Pantun Remaja Melayu Namun berdasarkan hasil karya pantun peserta, terlihat dalam pemilihan kosakata maupun gaya bahasa antara penulisan sampiran dan isi dalam menulis sebuah pantun belum maksimal. Selain itu, terdapat hasil pantun yang tidak sesuai dengan tema yang disepakati. Hal ini dikarenakan kebanyakan remaja terdiri dari remaja pondok pesantren dan keterbatasannya waktu yang disediakan untuk pelatihan dan pendampingan. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pengabdian lanjutan yang dapat mengembangkan kreativitas masyarakat Melayu dalam membuat pantun sehingga dapat melestarikan budaya Melayu Pontianak. SIMPULAN Pelatihan dan pendampingan penulisan pantun sebagai upaya pelestarian budaya Melayu di wilayah Keraton Kadriah Pontianak dapat dilaksanakan sesuai GERVASI Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6, No. 2, Agustus 2022 ISSN 2598-6147 Cetak ISSN 2598-6155 Online 288 dengan yang direncanakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah disusun sebelumnya dan pelaksanaan tersebut berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari setelah diberikan pelatihan dan pendampingan menulis pantun kepada peserta, mereka akhirnya memiliki semangat yang tinggi menulis pantun sejak dini sebagai wujud pemertahanan cinta dengan warisan budaya yang dimiliki. Peserta mengembangkan kecerdasan bahasa lokal dalam budaya Melayu, peserta memunculkan potensi kreatif yang ada pada dirinya dalam bentuk tulisan berkarakter budaya Melayu. Hasil karya sastra ataupun pantun yang telah dikumpulkan dari pelatihan dan pendampingan ini menghasilkan buku kumpulan pantun yang merupakan kekayaan budaya. Kendala-kendala yang muncul pada proses pelatihan dan pendampingan penulisan pantun di wilayah Keraton Kadriah Pontianak yaitu belum maksimalnya dalam pemilihan kosakata maupun gaya bahasa antara penulisan bagian sampiran dan bagian isi dalam sebuah pantun, hal ini juga disebabkan keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kegiatan hingga penyampaian materi terhitung singkat. DAFTAR PUSTAKA Adriani, T. 2012. Pantun dalam kehidupan Melayu pendekatan historisdan antropologis. Jurnal Sosial Budaya, 92, 195-211. Akmal. 2015. Kebudayaan Melayu riau pantun, syair, dan gurindam. Jurnal Risalah, 264, 159-165. Arman, D. 2014. Pantun sebagai identitas diri orang Melayu. Indonesia Platform Kebudayaan, Kemendikbud. Haninda, F. 2020. Upaya indonesia terhadap unesco dalam menjadikan pantun sebagai warisan budaya dunia. JOM FISIP. 72, 1-12. Man, S. H. C. 2013. Kelestarian pantun rencah dan leluhur bangsa dulu, kini dan selamanya. International Journal of the Malay World and Civilisation Iman, 11, 75-81. Maulina, D. E. 2012. Keanekaragaman pantun di indonesia. Semantik, STKIP Siliwangi Jurnal, 11, 107-121. Taslim, N. 2007. Pantun dan pembudayaan bangsa. Dewan Sastera. Ogos 81-84. Pangesti, M. D. 2014. Buku pintar pantun; pribahasa indonesia. Jakarta Pustaka Nusantara Indonesia. Sung, C. M., & bin Hussein, M. Z. 2020. Fungsi pantun Melayu tradisional dilihat dari perspektif budaya dan alam pemikiran masyarakat Melayu. Puitika, 161, 1-28. ... Slide presentasi diawali dengan pengantar terkait dengan pantun sebagai sastra lisan. Disampaikan bahwa pantun merupakan warisan budaya yang dapat Koordinasi dengan mitra Identifikasi kebutuhan Persiapan materi Pelaksanaan kegiatan Evaluasi kegiatan digunakan sebagai instrument panduan moral yang menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antar manusia Susanti & Darmansyah, 2022;Wardana & Abdul Wachid, 2021;Wulansari et al., 2022. Hal ini yang menjadi awal topik diskusi yang dilakukan. ...Audi YundayaniAgus SulaemanFrimadhona SyafriFiki AlghadariKajian sastra lisan Indonesia, seperti pantun, memiliki daya tarik bagi mahasiswa asing pembelajar bahasa Indonesia. Pantun merupakan karya sastra yang terikat dengan aturan yang diucapkan oleh masyarakat tempo dulu secara lisan, berkembang menjadi bagian dari cara berkomunikasi, serta industri hiburan. Hal ini yang menjadi dasar munculnya kegiatan diskusi terkait perkembangan pantun Indonesia sebagai salah satu pilihan dalam fokus penelitian. Tujuan kegiatannya untuk menyajikan pilihan-pilihan topik penelitian terkait dengan pantun sebagai bagian dari sastra lisan kepada mahasiswa pascasarjana, program studi bahasa dan penerjemahan, konsentrasi sastra Indonesia di sebuah perguruan tinggi asing di Korea Selatan. Hasil dari kegiatan ini adalah pemahaman mahasiswa tentang potensi pantun Indonesia sebagai sebuah topik penelitian. Yang juga menarik adalah mereka menyadari bahwa pantun berevolusi dan tidak lagi dilihat hanya menjadi bagian dari sastra lisan saja tetapi beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Hal ini yang kemudian ditunjukkan dengan digunakannya pantun di berbagai acara menyesuaikan dengan tujuan, situasi, serta kondisi. Temuan ini juga yang akhirnya dibandingkan dengan perkembangan sastra lisan di Korea yang peserta tampilkan. Dengan sikap yang baik, peserta aktif terlibat dalam diskusi yang menarik. Kegiatan diskusi ini perlu dilanjutkan dalam beragam bentuk apakah kuliah tamu atau diskusi kelompok terarah sehingga meluaskan informasi perkembangan sastra Indonesia pada Min SungMat Zaid Bin HusseinPantun is a group of rhymed verses that support the beauty and finesse, which embody a strong and influential idea. Traditional Malay pantun works in almost every activity of the life of the Malay community, including expressing the values and culture of a tradition, questions of love and affection, concepts of humour as well as religious values. It also serves to convey the ideas and thoughts of its speakers and reflect the lives of its creator. In the creation of Malay pantun, all the experiences, views and philosophies of life conveyed in it use the nature background as a hint or meaning. The use of such elements reflects the intimate and bonded connection of the Malay community with the elements of nature around them. The creation of pantun often uses words related to the elements of nature that are present in the environment of the Malay community, especially in the form of symbolism or those imagining a variety of symbolic images that can exemplify the aesthetic value besides the meaning and profound message. The privileges and strengths of the Malay pantun can be seen in the use of certain symbols chosen based on the perception and worldview of the life of the Malay community and on the semantic relationship between hint and meaning. Keywords Malay pantun, Malay community, function of pantun, nature backgroundPantun dalam kehidupan Melayu pendekatan historisdan antropologisT AdrianiAdriani, T. 2012. Pantun dalam kehidupan Melayu pendekatan historisdan antropologis. Jurnal Sosial Budaya, 92, Melayu riau pantun, syair, dan gurindamAkmalAkmal. 2015. Kebudayaan Melayu riau pantun, syair, dan gurindam. Jurnal Risalah, 264, indonesia terhadap unesco dalam menjadikan pantun sebagai warisan budaya duniaF HanindaHaninda, F. 2020. Upaya indonesia terhadap unesco dalam menjadikan pantun sebagai warisan budaya dunia. JOM FISIP. 72, pantun rencah dan leluhur bangsa dulu, kini dan selamanyaS H C ManMan, S. H. C. 2013. Kelestarian pantun rencah dan leluhur bangsa dulu, kini dan selamanya. International Journal of the Malay World and Civilisation Iman, 11, pantun di indonesia. SemantikD E MaulinaMaulina, D. E. 2012. Keanekaragaman pantun di indonesia. Semantik, STKIP Siliwangi Jurnal, 11, dan pembudayaan bangsa. Dewan SasteraN TaslimTaslim, N. 2007. Pantun dan pembudayaan bangsa. Dewan Sastera. Ogos pintar pantun; pribahasa indonesiaM D PangestiPangesti, M. D. 2014. Buku pintar pantun; pribahasa indonesia. Jakarta Pustaka Nusantara Indonesia. Jakarta – Puisi yakni satu di antara bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan internal bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif. Puisi juga dianggap sebagai perpautan kata-kata nan menggambarkan perasaan penulisnya. Pesan yang cak hendak disampaikan penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, nan berbeda dengan bahasa sehari-hari. Niat Ibadah Puasa Ramadan, Sempurna dalam Karangan Arab, Latin, dan Artinya Jadwal Kamil Liga Inggris 2022 / 2023 9 Mandu Download Video TikTok sonder Watermark, Tidak Ribet dan Cuma-cuma Berdasarkan bentuknya, puisi dibedakan menjadi dua, ialah puisi inkonvensional modern alias hijau dan puisi legal lama. Puisi baru ialah puisi yang tidak terikat makanya pengaturan internal penciptaan puisi. Meski tidak terjerumus, tetap ada banyak sifat internal puisi modern, seperti ritme, rima, dan musikalitas. Pantun adalah puisi yang masih terikut oleh persajakan, dominasi derek dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap banjar, serta musikalitas. Jenis-variasi pantun ialah pantun, gurindam, seloka, talibun, sajak dan karmina. Selain terbit pengertian, masih terserah perbedaan lain antara puisi lama dan puisi baru. Apa saja perbedaan sajak inkonvesional dan konvesional? Berikut ini penjelasan tentang perbedaan puisi lama dan puisi baru, seperti dilansir berusul laman Manjakan, Jumat 23/10/2020. Perbedaan Tembang Lama dan Baru Ilustrasi tembang. dok. Foto Álvaro Serrano/Unsplash Nada Perbedaan lain antara puisi lama dan baru terwalak puas irama saat pengujaran atau pembacaannya. Lega puisi lama iramanya harus tetap, yaitu dua alas kata dalam sekali ucap. Padahal sreg syair yunior iramanya dinamis dan sering dibuat mengikuti suasana yang diciptakan penulis sehingga perasaan penulis dan pesan penulis tentang puisi tersebut bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Susuk Lembaga ialah kejadian raga yang akan terlihat dari tampilan sebuah puisi. Pada puisi lama bentuknya memiliki sifat seperti yang mutakadim dijelaskan pada adegan pengertian. Begitupun dengan puisi baru yang sifatnya lebih bebas dan bukan terikat aturan dalam tulangtulangan penulisannya. Perbedaan Puisi Lama dan Plonco Ilustrasi penyalin. sumber unsplash Penulis Perbedaan lebih lanjut terdapat pada adegan penulis. Puas puisi lama penulisnya tidak diketahui, sedangkan plong puisi beradab penulisnya diketahui apalagi dikenal. Hal tersebut dikarenakan sajak lama merupakan bagian berbunga budaya yang disampaikan secara terban temurun sehingga masyarakat lebih mementingkan nilai kepentingan yang terletak intern puisi untuk dijadikan pembelajaran kepada generasi penerusnya. Persebaran Karena disampaikan secara turun temurun, pantun saja boleh disebarkan dari lisan ke lisan, di mana biasanya dijadikan sebagi bentuk nasihat. Hal tersebut nan pun membantu fakta bahwa jenama penyalin puas kelong tidak diketahui. Sementara, pada syair baru dapat disebarkan melalui verbal maupun tulisan. Lega masa kini semacam itu banyak wahana konglomerasi yang menyempatkan ruangan khusus syair. Hal tersebut yang menciptakan menjadikan penulis puisi modern lebih mudah diketahui dan dikenal. Isi Puisi lama dan bau kencur dengan tren modern juga mempunyai perbedaan pada isinya. Pada puisi lama isi lebih berorientasi kepada bentuk wejangan, padahal lega puisi plonco umumnya kebal tentang curahan hati si dabir. Ciri-ciri Puisi Ilustrasi menulis puisi. Credit Ciri-ciri syair secara umum 1. Penulisan puisi dituangkan dalam susuk kuplet yang terdiri atas baris-baris, bukan bentuk alinea. 2. Diksi nan dipakai dalam puisi biasanya bersifat kiasan, padat, dan mulia. 3. Pendayagunaan majas lampau dominan dalam bahasa puisi. 4. Penyortiran diksi yang digunakan menimang adanya rima dan persajakan. 5. Dalam puisi, setting, alur, dan penggerak tidak begitu ditonjolkan dalam penelanjangan. Ciri-ciri puisi lama 1. Anonim atau tidak diketahui bisa jadi label perekam syair. 2. Terikat plong jumlah saf, rima, musik, diksi, intonasi, dan sebagainya. 3. Mempunyai gaya bahasa nan statis/konsisten dan klise. 4. Yaitu sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari ucapan ke mulut. Ciri-ciri puisi hijau 1. Etiket pengarang atau perekam puisi diketahui. 2. Tidak terikat jumlah deret, rima, dan irama. 3. Mempunyai gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ganti. 4. Sajak mendatangi bersifat simetris maupun memiliki bentuk segeh. 5. Lebih menggunakan tembang sajak atau sempurna pantun. 6. Puisi biasanya berbentuk empat seuntai. 7. Terdiri dari kesatuan tata bahasa atau gatra. 8. Pada tiap gatra terdiri dari catur sebatas lima tungkai alas kata. 9. Isi sajak baru umumnya berisi tentang hayat. Sumber Manjakan Berita Video Petr Cech kembali masuk dalam skuat terdahulu Chelsea di masa pandemi COVID-19 Source Cermatilah tema karya tulis ilmiah berikut!Kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para belakang berikut ini yang tidak sesuai dengan tema karya tulis tersebut adalah ....A. Banyak ditemukan bentuk-bentuk pantun yang tidak memenuhi aturan yang Pantun sekarang tidak lagi dikenal masyarakat, terutama kaum Acara "Berbalas Pantun" di televisi ternyata peminatnya sangat Banyak dijumpai pantun baru hasil ciptaan para remaja yang Banyak lagu yang syairnya ternyata berbentuk belakang diatas lebih menunjukan bagaimanakah pantun dikalangan anak muda. Jadi jawaban yang tidak sesuai adalah pilihan C. Karena latar belakang tersebut tidak membahas acara C - Pantun adalah karya sastra yang termasuk kelompok puisi lama. Pantun sudah dikenal sejak dahulu oleh masyarakat Indonesia. Kini, pantun banyak digunakan dalam permainan anak-anak, upacara pernikahan, nyanyian, upacara adat, dan dari buku EYD Saku + 2009 oleh E. Waridah, berikut ciri-ciri pantun Tiap bait terdiri atas empat baris atau larik Tiap barisnya memiliki 8 sampai 12 suku kata Rima akhir tiap barisnya adalah a-b-a-b Baris pertama dan kedua merupakan sampiran Baris ketiga dan keempat merupakan isi. Berdasarkan isi atau temanya, pantun dibagi menjadi tiga, yakni pantun anak-anak, pantun remaja atau dewasa, serta pantun orang tua. Menurut Eko Sugiarto dalam buku Pantun dan Puisi Lama Melayu 2016, pantun anak-anak berisikan rasa senang dan sedih berkaitan dengan dunia anak-anak. Pantun orang tua memuat pendidikan serta pengajaran. Sementara pantun remaja atau dewasa isinya tentang kehidupan kaum remaja dan dewasa. Contohnya perkenalan, percintaan, dan perpisahan. Baca juga Contoh Pantun Teka-Teki Contoh pantun remaja Tuliskan 1 bait pantun remaja! Contoh 1 Ada bunga mawar di pinggir jalanKupetik satu untuk dirimuMari kita berkenalanWahai kawan, siapakah namamu? Berikut beberapa contoh pantun remajaContoh 2 Pergi ke pasar membeli jamuTidak lupa membeli abonSaya senang bertemu dirimuNama saya Andre dari Cirebon Contoh 3 Celana baru kekecilanBelinya di toko dekat tamanSenangnya hati ini berkenalanMakin punya banyak teman Contoh 4 Kalung ini terbuat dari perungguDijual untuk membeli barangTak apa walau harus menungguHatiku tetap untukmu seorang Contoh 5 Pergi ke Solo bersama MutiaPulangnya membeli rotiSahabat adalah orang yang setiaJangan kau tinggalkan dan sakiti Baca juga Contoh Pantun Jenaka Contoh 6 Berangkat kerja datang terlambatPergi ke pasar membeli makaroniSelamat malam wahai sahabatMimpi indah malam ini Contoh 7 Jalan kaki membeli buah-buahanDi jalan melihat kuda berponiRindu ini sudah tak bisa kutahanIngin bertemu dirimu saat ini Contoh 8 Papa pergi bersama mamaWaktunya bersantai di hari SabtuLama sudah kita bersamaNamun, hati kita tak menyatu Contoh 9 Duduk terdiam di bangkuTermenung melihat batu bataSelamat tinggal kawankuAku pergi meraih cita-cita Contoh 10 Airnya sudah mendidihDitinggal adik melihat awanSiapa yang tak akan sedihMelihat diri ini ditinggal kawan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

kaidah penulisan pantun sebagai puisi lama di kalangan para remaja