Selainitu terdapat permisalan yang baik bagi yang membaca Al-Qur’an, karena Rasululloh pernah bersabda, “Permisalan seorang muslim yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah jeruk, baunya wangi dan rasanya lezat, sedangkan orang mukmin yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan buah kurma yang tidak ada baunya dan rasanya manis.
SurahAl-A’raf (bahasa Arab:الأعراف, al-A’rāf, “Tempat Tertinggi”) adalah surah ke-7 dalam Alquran. Surah ini terdiri atas 206 ayat dan termasuk pada golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan sebelum turunnya surah Al-An’am dan termasuk golongan surah Assab ‘uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Dinamakan Al-A’raf
Tidakhanya secara fisik, tetapi juga dalam akal dan tingkah laku. Bahkan dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 228 yang artinya; ‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang sepatutnya’, Allah telah menetapkan hak bagi wanita sebagaimana mestinya. Tidak sekedar kewajiban yang dibebankan, namun hak
Baikpertanyaan, siksa, maupun nikmat kubur, pasti akan terjadi. Ketika jasad telah dikubur, lalu saudara, kerabat, dan para kolega beranjak pergi meninggalkan makamnya maka orang mukmin ataupun kafir akan mendapat disodori pertanyaan-pertanyaan itu. Hukum Allah berlaku di sana.
Bagiorang awam tidak bersyukur dengan kurniaan Allah s.w.t boleh menyebabkan tersingkirnya rasa nikmat yang mengiringi kurniaan itu. Bagi orang Mukmin di samping bersyukur adalah penting baginya memelihara adab sopan bersama-sama Allah s.w.t. Mungkin saranan supaya beradab sopan bersama-sama Allah s.w.t bunyinya janggal bagi orang awam, tetapi
contoh kegiatan perumahan dan tata laksana rumah tangga. JAKARTA – Hidup bagi orang yang benar-benar beriman kepada Allah ﷻ sangatlah istimewa. Ini setidaknya lantaran dua sifat yang jika dimiliki dengan baik akan mendatangkan kedamaian dan ketenteraman. Pendiri Pusat Dakwah Alquran al-Fahmu Institute Jakarta, Ustadz Fahmi Salim, sebagaimana dikutip dari bukunya yang berjudul "Tadabbur Qur'an di Akhir Zaman" terbitan Pro-U Media, menjelaskan terdapat dua sifat yang harus dimiliki seorang Muslim dalam menjalani hidupnya agar dia enjoy, tenang, dan tenteram. Dia menjelaskan, dua sifat itu adalah sebagaimana yang dimiliki Allah dalam Asmaul Husna, yaitu Shabbarun Syakur, sifat Mahapenyabar dan Mahabersyukur. Artinya, kata dia, seorang Muslim harus memiliki sifat sabar dan pandai bersyukur. Menurut Ustadz Fahmi, sabar dan syukur inilah kunci dalam menjalani kebahagiaan hidup. Rasulullah ﷺ bersabda بًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan, kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya, apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” HR Muslim dan Ahmad Ustadz Fahmi menuturkan, di dunia ini setiap orang pasti akan menghadapi berbagai masalah, baik dalam kehidupan pribadi, rumah tangga, maupun dalam interaksi sosial di masyarakat. Menurut dia, tak ada jalan kebahagiaan lain dalam menghadapi berbagai persoalan hidup itu, selain mencari solusi terbaik kemudian bersabar. “Setelah itu, tanamkan dalam benak kita rasa syukur kepada Allah ﷻ bahwa sebesar apapun musibah yang menimpa kita, sesungguhnya itu hanya sedikit dan sangat kecil jika dibandingkan dengan nikmat dan karunia-Nya yang begitu luas,” jelas lulusan Al-Azhar Kairo Mesir ini.
Ilustrasi kufur nikmat. Foto FreepikUmar bin Khatab pernah mengatakan bahwa salah satu ciri orang beriman adalah bersyukur ketika mendapat nikmat. Namun terkadang ketika seseorang merasa telah berada di atas angin, ia menjadi berterimakasih kepada Allah dan menggunakan pemberian tersebut di jalan yang diridhai-Nya, ia malah memanfaatkannya untuk memuaskan hawa nafsu semata. Inilah yang disebut kufur nikmat. Semua rezeki, prestasi, dan kesehatan yang diterima malah menjauhkan dirinya dari Allah tidak menjadi orang yang terjerumus dalam kekufuran, pahami apa yang dimaksud kufur nikmat dan balasan atas perilaku tersebutPengertian Kufur NikmatIlustrasi angkuh. Foto FreepikMengutip Risiko Kufur Nikmat Studi Penafsiran Alquran Surat Ibrahim Ayat 7 tulisan Istianah Yuniarti 2017, kufur nikmat adalah penyalahgunaan nikmat-nikmat Allah SWT, tidak mendayagunakan nikmat-Nya pada hal-hal yang diridai, dan tidak berterimakasih atas nikmat yang diperoleh dalam hidup. Mereka tidak menyadari bahwa harta dan kebahagiaan yang diterima datangnya dari Allah surat Luqman ayat 12, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bersyukur. “Sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu Bersyukurlah kepada Allah. Siapa saja yang bersyukur, maka sungguh ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Tetapi siapa saja yang tidak bersyukur kufur nikmat, maka sungguh Allah Maha Kaya, Maha Terpuji”.Apakah rasa syukur itu cukup ditunjukkan dengan mengucap Alhamdulillah? Menurut Imam Al Ghazali, syukur tidak hanya diucapkan secara lisan, tetapi juga dengan perbuatan. Yakni menggunakan pemberian Allah untuk hal-hal bermanfaat yang kufur nikmat disebabkan karena kebodohan dan kelalaian seseorang. Sedangkan mengutip menurut Syekh M Nawawi Banten tindakan ini hanya dilakukan oleh orang yang memiliki standar moral Bagi Orang yang Kufur NikmatIlustrasi balasan orang yang kufur nikmat. Foto FreepikSikap mudah bersyukur berasal dari kerendahan hati dan kesadaran bahwa rezeki, ilmu, dan kesehatan semuanya berasal dari Allah Ta’ala. Oleh sebab itu, Allah akan memberi tambahan nikmat bagi hamba-Nya yang pandai bersyukur, sedangkan mereka yang kufur akan menerima balasan yang pedih.“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka pasti azab-Ku sangat berat." QS Ibrahim ayat 7.Dalam Alquran, dikisahkan ada suatu negeri yang penuh dengan nikmat Allah. Namun karena penduduk negeri tersebut mengingkari anugerah yang diberikan, mereka tertimpa musibah yang tidak lain disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri.“Sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” QS. An-Nahl Ayat 112Pengertian Kufur Nikmat Balasan Bagi Orang yang Kufur NikmatManfaat Bersyukur
JAKARTA - Menjadi pribadi yang Mukmin lagi dicintai Allah tak bisa diperoleh dengan begitu saja. Setidaknya terdapat sifat-sifat tertentu yang dapat menjadikan seorang Mukmin untuk dicintai Allah. Dilansir di About Islam, untuk menjadi seorang Mukmin yang dicintai Allah, ada delapan sifat yang perlu diperhatikan, berikut penjabaranya Pertama, bertaubat. Mereka yang terus bertaubat maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang selalu berlaku demikian. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Alquran Surah Al Baqarah penggalan ayat 222, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri,". Kedua, berbuat baik. Menjadi Muslim yang lebih baik perlu diupayakan dengan memilih jalan ihsan, yakni mengikuti perintah Allah dalam segala hal, dan salah satunya adalah berbuat baik. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik Al-Muhsinin perkara ini setidaknya disebutkan hingga tiga kali dalam Alquran. Pertama kali dalam ayat 2195 Allah SWT berfirman Ketiga, orang bertawakal. Orang yang bertawakal dan hanya mengandalkan Allah disebut dengan orang yang tawakal. Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya Al-Mutawakilin Mereka disebutkan satu kali dalam Alquran. Allah SWT berfirman dalam Surah ketiga ayat 159. Keempat, orang yang berlaku adil. Mereka yang bertindak adil disukai sebab Allah menyukai keadilan dan orang-orang yang berlaku adil. Mereka atau gollngan ini disebutkan setidaknya tiga kali dalam Alquran. Pertama kali dalam Surah ke-5 ayat 42, kedua kalinya dalam surah ke-9 ayat 49, dan ketiga kalinya dalam Surah ke-8 ayat 60. Kelima, oang teguh konsisten istiqamah. Orang yang istiqamah adalah orang yang melangkah dengan tehak lurus dalam perjalanan menuju Allah. Keenam, orang yang tabah dan sabar. Allah menyukai kesabaran dan menyukai orang-orang yang tabah As-shabirin. Golongan ini disebutkan setidaknya satu kali dalam Alquran. Ketujuh, orang yang benar. Yakni, orang yang takut kepada Allah SWT yang senantiasa berjalan mengikuti syariat agama dan enggan untuk berpaling dari kebaikan. Kedelapan, orang yang berjihad di jalan Allah. Banyak hal yang dapat diklasifikasikan dalam jihad di jalan Allah. Orang yang berjihad bisa jadi orang yang menuntut ilmu, memperjuangkan kebaikan untuk orang lain, atau pemimpin yang memerangi kebatilan.
Orang mukmin yang saleh akan mendapat perlakuan istimewa di alam kubur. Muslim saat melakukan ziarah kubur ilustrasi. JAKARTA – Kehidupan orang mukmin di alam barzakh atau alam kubur berbeda dengan orang-orang kafir. Amal perbuatan selama di dunia sangat menentukan kondisi umat mausia kelak di alam kubur. Jika dulu ketika hidup di dunia sering berbuat baik, maka seseorang akan mendapatkan balasan yang baik pula di alam kubur. Sangat mungkin dia menjadi ahli surga dan dikumpulkan bersama orang-orang yang senasib dengannya. Imam Izzuddin bin Abd As-Salam dalam kitab Bayan Ahwal An-Nas menjelaskan, sedangkan yang kerap berbuat dosa termasuk mereka yang kufur terhadap risalah Allah SWT dan Rasulullah ﷺ, maka sifat dia ketika di Barzakh akan penuh dengan keburukan. Orang seperti ini sangat mungkin dikumpulkan bersama mereka para penduduk neraka. Jika mati, manusia akan menjalani kehidupan lain yang lebih berat lagi, yang menjadi pertanggungjawaban amal perbuatan selama di dunia. Orang mukmin ketika berada di dalam kubur akan diberikan keteguhan iman oleh Allah SWT. Hal ini telah disampaikan Rasulullah ﷺ sebelumnya. Dikutip dari buku Azab dan Nikmat Kubur karya Syekh Husain bin Audah al Al-Awaisyah, dari Al Bara bin Azib radhiyallahu anhu, dari Nabi ﷺ, bahwasanya beliau bersabda إِذَا أُقْعِدَ المُؤْمِنُ في قَبْرِهِ أُتِيَ، ثُمَّ شَهِدَ أنْ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وأنَّ مُحَمَّدًا رَسولُ اللَّهِ، فَذلكَ قَوْلُهُ {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بالقَوْلِ الثَّابِتِ “Jika mayit seorang Mukmin telah diletakkan di dalam kubur maka dia akan didatangi malaikat. Lalu dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan-Nya. Itulah makna firman-Nya {يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بالقَوْلِ الثَّابِتِ} Allah meneguhkan iman orang-orang beriman dengan ucapan yang teguh’ QS Ibrahim ayat 27 HR Bukhari dan Muslim Kemudian orang Mukmin akan mampu menjawab pertanyaan dari malaikat. Adapun yang orang kafir penuh keragu-raguan dalam menjawabnya. Selanjutnya orang yang saleh akan duduk dengan tenang sebelum malaikat menanyainya. Adapun orang yang amalannya buruk akan duduk dengan penuh kegalauan. Surga akan diperlihatkan kepada orang yang amalannya buruk, yaitu melalui sebuah lubang. Hal ini agar orang tersebut melihat surga yang tidak diberikan Allah ﷻ kepadanya.
- Terdapat beberapa hal yang dapat memberikan manfaat bagi orang meninggal. Permohonan ampun dari kaum muslimin hingga sedekah dari anaknya mampu memberikan kebaikan untuk mayit. Dikutip dari buku Azab dan Nikmat Kubur karya Syaikh Husain bin Audah al-Awaisyah, berikut tujuh hal yang bermanfaat bagi orang yang telah meninggal 1. Disholatkan dan didoakan. Hal ini dapat memberikan syafaat bagi orang yang telah meninggal. Rasulullah ﷺ bersabda ما من ميت تصلي عليه أمة من المسلمين يبلغون مائة كلهم يشفعون له إلا شفعوا فيه "Tidak seorang mayit pun yang dishalatkan oleh seratus umat muslimin dan mereka memohonkan syafaat untuknya, kecuali Allah akan menerima permintaan syafaat mereka untuknya," HR Muslim. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda "Tidak seorang muslim pun yang meninggal, lalu empat puluh orang yang tidak melakukan kemusyrikan kepada Allah berdiri untuk menshalatkan jenazahnya, melainkan Allah pasti akan menerima permohonan syafaat mereka untuknya," HR Muslim 2. Mayit Mukmin akan merasa senang dengan kehadiran orang shaleh setelah dia di kubur. Selama kurang lebih seekor unta disembelih, dan dagingnya dibagikan. Hal ini sebagaimana disebutkan di dalam riwayat Amr bin Ash Radhiyallahu Anhu, إذا دَفَنْتُمُونِي فَشُنُّوا عَلَيَّ التُّرابَ شَنًّا، ثُمَّ أقِيمُوا حَوْلَ قَبْرِي قَدْرَ ما تُنْحَرُ جَزُورٌ ويُقْسَمُ لَحْمُها، حتَّى أسْتَأْنِسَ بكُمْ، وأَنْظُرَ ماذا أُراجِعُ به رُسُلَ رَبِّي "Jika kalian telah menguburku, maka taburkanlah tanah kepadaku, kemudian tetaplah kalian di sekeliling kuburku untuk berdoa selama kurang lebih seekor unta disembelih dan dagingnya dibagikan, sehingga aku merasa senang dengan keberadaan kalian dan aku bisa mengetahui jawaban apa yang akan aku berikan terhadap pertanyaan utusan-utusan Rabbku Malaikat." HR Muslim 3. Mendoakan mayit secara langsung setelah penguburan agar diteguhkan saat menjawab pertanyaan dan diampuni. Diriwayatkan dari Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, dia berkata كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا فرغ من دفن الميت وقف عليه فقال \"استغفروا لأخيكم وسلوا له لتثبيت؛ فإنه الآن يسأل\" "Seusai mengubur seorang mayit, Nabi ﷺ berdiri lalu berkata, 'Mintalah ampunan bagi saudara kalian, dan mohonlah ketetapan yaitu kalimat tauhid, karena dia sekarang ini sedang ditanya" HR Abu Dawud. 4. Sedekah jariyah yang dilakukan ketika hidup, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda إذا مات الإنسانُ انقطع عنه عملهُ إلا من ثلاثةٍ إلا من صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له"Jika seorang manusia meninggal, maka semua pahala amalnya terputus kecuali tiga hal; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." HR. Muslim5. Sedekah Anaknya Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhuma, أنَّ رجلًا قال للنبيِّ صلَّى الله عليه وسلَّم إنَّ أمِّي افتُلتَتْ نفسُها وأراها لو تكلَّمَتْ تصدَّقَتْ أفأ تصدَّق عنها؟ قال نعمْ تصدَّق عنهاSeseorang bertanya kepada Nabi ﷺ Ibuku meninggal dunia dengan tiba-tiba, dan aku yakin seandainya ketika itu ia masih bisa bicara, niscaya ia akan bersedekah. Bolehkah aku bersedekah atas namanya?’ Rasulullah menjawab “Bersedekahlah atas namanya!’” HR Bukhari dan Muslim6. Doa dan permohonan ampun dari kaum muslimin untuk dirinya. Di dalam Alquran telah dijelaskan mengenai hal ini, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya وَالَّذِيۡنَ جَآءُوۡ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُوۡلُوۡنَ رَبَّنَا اغۡفِرۡ لَـنَا وَلِاِخۡوَانِنَا الَّذِيۡنَ سَبَقُوۡنَا بِالۡاِيۡمَانِ "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka Muhajirin dan Anshar, mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami..." QS Al-Hasyr ayat 10Dan sabda Rasulullah ﷺ من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة “Siapa saja yang meminta ampunan bagi orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan, maka dicatat baginya satu kebaikan pada setiap orang Mukmin laki-laki maupun perempuan yang dia mintakan ampunan,” HR. Ath-Thabrani7. Perjuangan di jalan Allah. Rasulullah ﷺ bersabda كلُّ ميتٍ يُختَمُ على عملِهِ إلا المرابطَ فإنَّهُ يَنْمُوْ له عملُهُ إلى يومِ القيامةِ ويؤمنُ من فتنةِ القبرِ “Setiap mayit ditutup catatan amalnya karena kematiannya, kecuali pejuang mujahid yang berjaga-jaga di wilayah perbatasan; karena amalnya terus berkembang sampai hari Kiamat, dan dia akan diselamatkan dari fitnah kubur,” HR. Abu Daud, At-Tirmidzi BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
nikmat kubur diperuntukkan bagi orang orang mukmin yang mempunyai sifat